SMAN 19 Surabaya: Wujudkan Kepedulian, Wali Kelas Ajak Ayah Berperan Aktif Demi Masa Depan Anak Tercinta

Surabaya, 23 Juni 2025 – Di tengah momen penting pembagian rapor akhir semester, SMAN 19 Surabaya kembali menunjukkan komitmennya terhadap masa depan para siswanya. Pada hari Senin, 23 Juni 2025, para wali kelas tidak hanya menyerahkan hasil belajar akademik, namun juga memperluas kepedulian dengan mensosialisasikan materi penting “Peran Ayah dalam Peningkatan Kualitas Keluarga” melalui Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI)

Sosialisasi ini merupakan wujud nyata kepedulian SMAN 19 Surabaya dalam mendukung Visi Indonesia Emas 2045: Negara Nusantara yang Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan. Sebuah visi besar yang hanya dapat terwujud jika fondasi utamanya, yaitu keluarga, kokoh dan berkualitas.

Mengapa Peran Ayah Begitu Penting? Memahami Realitas Fatherless

Para wali kelas dengan penuh perhatian menjelaskan urgensi peran ayah. Data menunjukkan bahwa 20,9% anak-anak di Indonesia kehilangan kehadiran sosok ayah, baik karena perceraian, kematian, atau tuntutan pekerjaan yang memisahkan ayah dari keluarga. Bahkan, hanya 37,17% anak usia 0-5 tahun yang diasuh secara bersamaan oleh kedua orang tua kandung. Keterlibatan langsung ayah dalam pengasuhan di Indonesia pun masih rendah, hanya sekitar 20,9%.

“Kehadiran ayah bukan sekadar fisik, tapi juga emosional,” jelas salah seorang wali kelas. Minimnya peran ayah (fatherless) dapat menimbulkan dampak yang sangat mengkhawatirkan bagi anak: mulai dari masalah mental seperti stres, depresi, kecemasan , lemahnya kepemimpinan dan daya juang , hingga masalah akademik dan krisis identitas. Kondisi ini berpotensi pula mengancam pencapaian bonus demografi 2045 Indonesia.

Fenomena ini, di mana individu terlihat kuat di luar namun rapuh menghadapi tekanan, dikenal sebagai “Strawberry Generation”. Kurangnya ketahanan mental , minimnya disiplin dan keberanian , kesulitan menghadapi tantangan, hingga potensi perilaku destruktif seperti penyalahgunaan narkoba dan seks bebas, semuanya memiliki keterkaitan erat dengan minimnya figur ayah dalam pengasuhan.

GATI: Solusi Konkret untuk Ayah Hebat

Sebagai solusi, Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) hadir untuk mengatasi masalah fatherless dan generasi rapuh ini. Wali kelas memaparkan ciri-ciri Ayah Teladan berdasarkan empat pilar penting:

  • Aktif Berinteraksi: Melakukan ibadah bersama, menemani bermain, mendampingi belajar, hingga turut serta dalam pekerjaan rumah sehari-hari.
  • Hadir Secara Emosional (Aksesibilitas): Kehadiran fisik maupun psikologis ayah dalam hidup anak, yang dirasakan bahkan jika tidak tinggal serumah.
  • Bertanggung Jawab: Memenuhi hak dasar anak (makanan, pakaian, pendidikan, finansial) dan terlibat dalam pengambilan keputusan penting terkait anak.
  • Bantu Urusan Rumah: Keterlibatan dalam pekerjaan domestik untuk mendukung keseimbangan keluarga dan menciptakan lingkungan yang sehat.

Penting juga bagi orang tua untuk menyesuaikan perannya sesuai usia anak: sebagai Guru (0-7 tahun), Pengatur/Administrator (7-14 tahun), dan sebagai Coach atau pendengar yang empatik (14-21 tahun).

BKKBN juga menyediakan berbagai fasilitas pendukung seperti Sekolah Ayah (SEBAYA), Komunitas Ayah (KOMPAK TENAN), dan layanan konseling online (siapbahagia.com). Peningkatan pemahaman keluarga juga dapat dilakukan melalui pelatihan mandiri pada platform SIBIMA BKB EMAS di belajarmandiri.id.

Sosialisasi yang penuh kepedulian ini diharapkan dapat menyentuh hati para ayah dan wali murid untuk semakin mengoptimalkan perannya. “Ayah, setiap momen bersamamu adalah investasi berharga bagi masa depan anak,” demikian pesan kuat dari GATI. Dengan kehadiran dan perhatian Ayah, kita bisa mencetak generasi penerus yang tangguh, percaya diri, dan berprestasi, siap menghadapi tantangan dunia.

SMAN 19 Surabaya terus berkomitmen menjadi mitra terdepan bagi orang tua dalam membentuk karakter siswa yang berdaya saing dan berakhlak mulia.

“Senang sekali SMAN 19 tidak hanya fokus pada akademik, tapi juga kepedulian terhadap keluarga. Setelah sosialisasi ini, saya dan suami berdiskusi lebih serius tentang bagaimana kami bisa lebih terlibat dalam pengasuhan anak” respon dari Ibu Lusy salah satu walimurid kelas X.

Mari bersama-sama, kita wujudkan kepedulian nyata dengan menguatkan peran ayah dalam keluarga, demi terciptanya generasi emas Indonesia yang unggul dan berkarakter.

Kegiatan ini Dilaksanakan sebagai bentuk melanjutkan informasi dari penguatan pemahaman GATI yang telah di lakukan oleh BKKBN / DP3APPK Kota Surabaya kepada Guru dan Karyawan SMAN 19 Surabaya pada tanggal 12 Juni 2025

Leave A Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *