“Razia Ganteng”: Potong Rambut Gratis yang Bikin Siswa Antusias!

SMAN 19 Surabaya, (14/2)– Biasanya, razia potong rambut di sekolah membuat siswa waswas. Takut mendapat teguran, takut hasilnya berantakan, atau bahkan takut jadi korban “potongan asal”. Tapi, “Razia Ganteng” yang digelar di dekat lobby sekolah bekerja sama dengan Captain Barber Shop, berhasil mengubah stigma itu.

Bukan sekadar razia biasa, acara ini menawarkan potong rambut gratis dengan hasil yang rapi dan stylish. Awalnya, kegiatan ini diperuntukkan bagi siswa yang rambutnya melebihi standar tata tertib sekolah. Tapi, nyatanya, banyak siswa yang rambutnya sudah pendek pun tetap ingin ikut. Alasannya? Gratis dan potongannya keren!

Dari Ketakutan, Berubah Jadi Antusiasme

Menurut Lizia Zytka Azzahra, perwakilan dari Captain Barber Shop, acara ini lahir dari keresahan siswa yang sering merasa takut kalau kena razia rambut.

“Biasanya kalau guru yang razia, siswa suka panik karena takut potongannya nggak rapi atau malah pitak. Jadi, kita ingin menunjukkan kalau potong rambut pendek itu nggak selalu bikin jelek, justru bisa makin fresh dan keren kalau ditangani profesional,” jelasnya.

Antusiasme siswa pun luar biasa. 

“Yang biasanya kabur kalau ada razia, sekarang malah berebut maju. ‘Saya aja, Bu! Saya aja!’ Kuota cuma 30 orang, tapi yang daftar lebih dari itu. Bahkan yang rambutnya udah rapi tetap mau potong, karena tahu ini dari Captain Barber Shop!” tambah Lizia.

Siswa Senang, Tidak Ada yang Menyesal!

Bagi para siswa, hal ini bukan sekadar potong rambut gratis, tapi kesempatan buat tampil lebih rapi dan percaya diri. Alvino Dinata Firman 10-4, salah satu peserta, mengungkapkan kepuasannya.

“Bagus sih! Nggak perlu keluar uang jajan buat potong rambut, tapi dapet hasil yang bagus dan mahal. Jadi untung banget!” katanya.

Saat kami bertanya apakah menyesal potong rambut disini, Alvino menjawab dengan bahagia “Senang banget! Nggak nyesel sama sekali, potongannya kayak mahal gitu,”

Sekolah Dukung Kedisiplinan Lewat Penampilan Rapi

Menurut Bu Nur Handayani, bagian dari tata tertib sekolah, aturan potong rambut di sekolah bukan cuma soal kerapihan, tapi juga membangun kedisiplinan siswa.

“Kalau siswa rapi dan tertib, suasana belajar jadi lebih nyaman dan kondusif. Anak-anak pun lebih percaya diri dengan penampilan mereka,” ungkapnya.

Melihat respons positif siswa, Bu Nur merasa acara seperti ini perlu dilakukan lagi di masa depan. “Target awalnya 30 siswa, tapi yang daftar lebih dari itu. Ya wajar, gratis dan hasilnya bagus, jadi banyak yang antusias!” katanya.

Berdasarkan pendapat siswa yang terlibat,  acara “Razia Ganteng” ini tidak hanya mengubah stigma razia potong rambut menjadi pengalaman yang menyenangkan, tetapi juga meningkatkan kepercayaan diri siswa melalui potongan rambut yang rapi dan stylish. Selain itu, inisiatif ini meringankan beban ekonomi siswa dengan menyediakan potong rambut gratis, memungkinkan mereka mengalokasikan dana untuk kebutuhan lain. “Razia Ganteng” ini berhasil menciptakan suasana positif di mana siswa yang awalnya takut menjadi antusias dan bersemangat untuk mendapatkan giliran. Harapannya, kegiatan ini dapat memotivasi siswa untuk senantiasa menjaga kedisiplinan dan kerapian, terutama dalam merawat rambut.

Pewarta: Tsabeeta Naura (XI-9) – Aiko Fadillah (XI-8)
Editor : Rizaldy Rizky

Leave A Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *